Doa Mu Tidak Dikabulkan Tuhan?

     Saya seorang muslim. Saya percaya adanya Tuhan. Tuhan saya adalah Allah SWT. Dalam menginginkan sesuatu, sewajarnya kita harus meminta meskipun Allah maha mengetahui keinginan setiap hambaNya. Sering kali kita, orang muslim merasa sudah sering sekali berdoa namun doa tersebut tidak kunjung di kabulkan. NO, YOU WRONG.
"Allah SWT maha mengetahui. Sebenarnya Allah sudah mengabulkan apa yang kita minta, akan tetapi mungkin dalam bentuk yang lain sehingga kita sering merasa bahwa doa yang kita panjatkan tidak dikabulkan. Pemberian dalam bentuk lain itu juga bukan tanpa alasan."

     Analogisnya seperti ini. Anda berdoa meminta agar diberikan kue tart yang lezat dan manis. Tapi beberapa saat kemudian anda malah mendapatkan apel. Anda berspekulasi bahwa Tuhan tidak mengabulkan doa/permintaan anda hingga terkadang ada saja manusia yang lemah iman nya menghujat Tuhan nya sendiri hanya karena hal yang ia dapat tidak sesuai dengan yang a harapkan.

     Semua ada hikmahnya. Dibalik itu semua Allah mengetahui hal yang terbaik untuk anda. Anda meminta kue tart yang lezat dan manis tapi anda hanya mendapatkan satu buah apel yang segar. Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hambaNya. Mungkin saja kue tart berbahaya bagi anda, mungkin saja anda alergi dengan bahan dari kue tart tersebut, mungkin saja dengan memakan kue tart anda bisa terbunuh sehingga Allah mencegah untuk memberikan hal tersebut dan menggantikannya dengan benda yang lebih baik untuk anda. Apel. Ya, mungkin apel lebih sehat.


Ingat! Jangan pernah mengeluh bahwa doa anda tidak dikabulkan, karena sebenarnya Allah maha mengabulkan, perihal kapan dikabulkan dan apa yang diberikan wallahu'alam, hanya Allah yang tahu.
Ingat! Selalu berprasangka baik kepada Allah, karena Allah berlaku sesuai dengan prasangka hambaNya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

Ø£َÙ†َا عِÙ†ْدَ ظَÙ†ِّ عَبْدِÙ‰ بِÙ‰
Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).
Newest
Previous
Next Post »